Selasa lalu, Research In Motion (RIM) meluncurkan produk terbaru yang disebut-sebut sebagai ponsel tercanggihnya : BlackBerry Torch 9800.
Akan tetapi peluncuran ponsel Qwerty Sliding pertama BlackBerry itu ternyata dibayangi masalah yang cukup pelik, yakni isu pemblokiran layanan BlackBerry oleh negara-negara Arab dan Asia, termasuk Indonesia.
Kenapa BBM (blackberry messenger) diminta diblokir?
Hal ini karena BlackBerry memberi layanan BBM dalam bahasa sandi (terenkripsi) sehingga komunikasi antar ponsel ini tidak bisa dimonitor. Inilah pointnya. Sehingga Pemerintah UEA meminta RIM untuk menyediakan server lokal dan memberikan kendali yang lebih luas agar mereka bisa mengakses informasi-informasi, yang dienkripsi di jaringannya. (MENYADAP)
Seperti diketahui bahwa trafik layanan ponsel BlackBerry di seluruh dunia memang langsung ditarik ke server RIM di Kanada atau Inggris. Pemerintah-pemerintah di negara yang mengijinkan layanan BlackBerry tak bisa menyadap jaringan ini karena mereka tak memiliki server pengontrol di masing-masing negara.
Menurut RIM, informasi yang ditransmisikan melalui layanan BlackBerry memang dienkripsi sedemikian rupa sehingga RIM sendiri tak mampu mendekrip (memecahkan kode enkripsi) dan membacanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring sendiri meminta agar BlackBerry mempunyai data center di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan UU No 11/2008 Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang mewajibkan mereka membuat data center di Indonesia. Dengan adanya data center membuat aparat bisa menyadap pelanggar hukum.
Isu Blokir layanan BBM hanya HOAX
Sementara itu Tifatul menegaskan bahwa pemerintah sejak awal memang tidak berencana untuk melarang layanan BlackBerry di sini. “Itu tidak ada. Itu jelas tidak ada,” ujarnya.
0 comments:
Posting Komentar